Kamis, 31 Desember 2009

Mukjizat Haji


Syaikh As-Sariy As- Saqathy r.a. bercerita:



Sekali peristiwa aku sedang berada di Baitul-Maqdis,ketika itu aku duduk di Sakhrah berdekatan dengan Masjidil Al-Aqsha, aku dalam keadaan sedih dan pilu sekali, kerana hari hari untuk perlaksanaan haji ke Baitullah hanya tinggal sepuluh hari saja lagi, jadi aku merasa kesal sekali kerana tiada dapat menunaikan ibadat haji pada tahun itu.



Aku berkata dalam hati ku: Alangkah buruknya nasib ku! Semua orang telah berangkat menuju ke Mekah untuk mengerjakan amalan haji , dan kini yang tinggal hanya beberapa hari saja ,pada hal aku masih berada disini !.



Aku pun menangis kerana ketinggalan amalan haji tahun itu. Tidak berapa lama sudah itu, aku terdengar suatu suara gaib, menyambut tangisan ku tadi, katanya ;

Wahai Sariy Saqathy ! jangalah anda menangis, nanti Tuhan akan mengirimkan utusan Nya untuk menghantar mu ke Baitullahil-Haram, Makkah saat ini juga!..



Aku bertanya dalam hati ku : Bagaimana ini boleh terjadi, sedang saat ini aku masih disini, padahal pelaksanaan haji tinggal beberapa hari lagi ? apakah aku akan diterbangkan? Atau bagaimana ?



Suara itu kedengaran lagi : jangan engkau ragu ! Allah Maha Kuasa mampu mempermudahkan segala yang sukar bagaimana pun caranya. Menjawab jawapan itu, aku langsung bersujut kepada Allah untuk bersyukur dengan air mata kegembiraan. Kemudian aku duduk dengan hati yang bedebar debaran dan hati ku terus bertanya : Benarkah apa yang dikatakan suara itu ?



Tiba tiba dari jauh tampak dengan jelas empat orang pemuda berjalan cepat cepat menuju ke Masjid, dan kelihatan wajah ke empat empat pemuda itu sangat besinar. Seorang daripada mereka lebih tampan dan lebih berwibawa, mungkin dia itu lah pemimpin rombongan ini. Mereka salat masing masing dua rakaat. Saya turun dari sakhrah , lalu mendekati mereka, dalam hati ku berkata ; Moga moga mereka ini lah orang orang yang dijanjikan oleh Tuhan dalam suara gaib tadi !.



Aku mendekati pula pemuda yang aku menganggapnya sebagai pemimpin rombongan ini agar aku dapat mendengar doa dan munajatnya. Aku dapatinya sedang menangis, kemudian dia berdiri , lalu bertakbir untuk bersalat lagi yang mana perilakunya sungguh menyentuh hati sanubari ku. Selesai bersalat dia lalu duduk dan datang pula ketiga tiga pemuda yang lain itu duduk disisi nya.



Berkata Sariy Saqathy :

Aku pun mendekati mereka serta memberi salam kepada mereka . Waalaikumussalam, jawab pemuda pemimpin itu , wahai sariy Saqathy, wahai orang yang mendengar suara ghaib pada hari ini. Aku hampir hampir jatuh pengsan , apabila mendengar berita itu. Aku terlalu gembira , dan tak dapat aku sifatkan betapa hati ku merasa senang sekali,sesudah tadinya aku bersedih dan menangis.



Ya , memang saya mendengar suara ghaib itu tadi ,jelas Sariy Saqathy. Kami , kata pemuda itu, sebelum suara ghaib itu membisikkan suaranya kepadamu itu, kami sedang berada di negeri Baghdad. Kami cepat cepat menyelesaikan keperluan kami disana , dan terus berangkat ke Baltullahil-Haram. Tiba tiba terfikir oleh kami ingin menziarahi makam makam para Nabi di syam, kemudian barulah kami akan pergi ke Mekkah yang dimuliakan Allah tanahnya. Kini kami telah pun memenuhi hak hak para Nabi itu dengan mengziarahi makam mereka, dan kami datang kemari pula untuk menziarahi Baitul Maqdis , pemuda itu mejelaskan lagi.



Tetapi , apa pula yang tuan tuan melakukan ketika di khurasan awal awal itu, tanya sariy saqathy . Kami mengadakan pertemuan dengan rakan rakan kami, ia itu Ibrahim bin Ad-ham dan Ma;ruf Al-Karkhi. Dan saat ini mereka sedang menuju ke Makkah , melalui jalan padang pasir,dan kami pula singgah di Baitul Maqdis.



Hairan ku memuncak kini, apakah benar apa yang mereka katakan itu? Mana Khurasan dan mana pula syam ? Jarak diantara keduanya amat jauh sekali yang jika ditempuh dengan berjalan kaki memakan setahun lamanya. Bagaimana mereka dapat menempuhnya dengan sekelip mata saja ? Moga Allah merahmati mu, ujar ku. Perjalanan dari Khurasan ke Baitul Maqdis kerap kali ditempuh selama setahun ? Bagaimana kamu dapat menempuhnya dalam masa yang singkat sekali ? tambah ku lagi..



Wahai sariy, jangan engkau hairan ! kata pemuda pemimpin itu. Kalau perjalanannya sampai seribu tahun sekali pun, bukan kah kita ini semua hamba hamba Allah, dan bumi pun bumi Allah ? kita pun pergi untuk menziarahi Rumah Nya , jadi Dialah yang menyampaikan kita kesana, dan kuasa dan kehendak ialah kuasa dan kehendakNya.. Tidak kau melihat betapa matahari itu beredar dari timur ke barat pada suatu hari saja, yakni siangnya. Cuba engkau fikirkan,bagaimana matahari itu beredar? Apakah dia beredar dengan kuasanya sendiri, ataukah dengan kuasa Tuhan? Kalaulah matahari itu yang hanya jamad (benda yang tidak bernya ), dan ia tidak dihisab ( perhitungan ) dan tidak ada iqab ( siksa ) , ia boleh beredar dari timur ke barat dalam satu hari, jadi tidaklah mustahil bagi seorang hamba dari hamba hamba Allah boleh memotong perjalanan dari khurasan ke Baitul Maqdis dalam satu saat saja.



Sesungguhnya Allah Ta’ala mempunyai kuasa mutlak dan kehendak untuk membuat sesuatu yang biasa kepada siapa yang dicintaiNya atau yang dipilihNya, tiada satu kuasa yang dapat mehalangi kuasa dan kehendakNya. Dia berhenti sebentar , kemudian menyambung lagi….Engkau , sariy saqathy seru pemuda tadi itu, hendaklah engkau memuliakan dunia dan akhirat sekali gus ! Aku tidak paham apa yang dikatakanyan ,dan aku meminta penerangan lanjut, kata ku… Tuan ! Cuba ajarkan aku bagaimana caranya memuliakan dunia dan akhirat sekali gus ?



Dia menjawab…… siapa yang mahu kekayaan tampa harta , dan ilmu pengetahuan tanpa belajar serta kemuliaan tanpa kaum keluarga, maka hendaklah ia membersihkan jiwanya dari mencintai dunia sama sekali, jangan sekali kali ia bergantung kepada dunia, dan jangan sampai hatinya mengingatinya sama sekali !



Demi Allah yang telah mengutamakan mu dengan nur cahayaNya dan yang telah membukakan bagi mu darihal rasia rasiaNya , sekarang engkau akan berangkat kemana ?! Tanya Sariy Saqathy. Kami akan berangkat untuk menunaikan haji, kemudian menziarahi maqam Nabi alaihis shalatu wassalam.



Demi Allah aku tidak akan berpisah dengan mu lagi, kerana berpisah dengan mu berarti berpisahnya roh dengan jasad, aku merayu kepadanya. Kalau begitu, marilah kita berangkat bersama dengan menyebut bismillah. Dia mula bersiap siap dan berangkat jalan. Aku pun menurut di belakangnya. Sebentar saja kami berjalan, tiba tiba sudah masuk waktu Zohor. Wahai Sariy , sekarang sudah masuk waktu Zohor, engkau tidak bersalat Zohor ?!tanya nya. Ya , aku akan bersalat Zohor, kata ku….. Aku pun segera mencari debu bersih untuk bertayamum. Tiba tiba kata pemuda itu…..tak perlu tayamum. Di sini ada sebuah mata air tawar, mari ikut aku kesana !!!!



Aku seperti orang bodoh ikut kejalan yang diarahkan. Disitu memang benar ada sebuah mata air tawar , rasanya lebih enak dan lebih manis dari rasa madu. Aku pun berwuduk dengan air itu serta meminumnya dengan sepuas puasnya. Kemudian aku berkata kepadanya….Tuan !! Demi Allah , aku telah melaui jalan ini berkali kali, tetapi tak pernah aku menemui mata air ini, atau pun air apa pun di tempat ini ?!



Kalau begitu, kita harus bersukur kepada Allah atas kemurahanNya terhadap hamba hambaNya. Kami pun bersalat bersama sama ,kemudian berjalan lagi hingga dekat waktu Asar. Aku tidak percayakan diri ku ketika aku lihat menara menara tinggi negeri Hijaz itu. Tidak berapa lama sesudah itu, aku melihat tembok tembok kota Makkah. Oh , ini Makkah ! bisik hati ku. Betulkah aku dalam sedar , atau pun mungkin ini hanya sebuah impian malam saja !!



Tiba tiba tercetus dari mulut ku Eh! Kita sudah sampai di Makkah !? Aku terus menangis dan air mata ku menjirus seluruh pipi ku . Wahai Sariy , kata pemuda itu . Engkau sudah sampai di Makkah . Sekarang engkau hendak berpisah dengan ku , atau pun engkau hendak masuk bersama sama ku ?? ! tanya pemuda itu . Ya saya akan masuk bersama dengan mu , jawab ku..

Kita pun masuk ke Makkah menerusi pintu Nadwah. Di situ aku temui dua org laki laki sedang menunggu kami. Seorang agak sudah tua parasnya, dan yang lain pula masih muda dan tegap lagi. Apabila kedua dua orang laki laki itu melihat pemuda tadi , mereka tersenyum, dan serta merta mereka datang dan mendakapnya. Kemudian sebut mereka …Allhamdulillah alas salaamah ! ( segala puji bagi Allah yang telah menyelamatkan kamu )



Tuan , siapa mereka ini, Tanya ku . Ah, bunyi suara nya ,, Yang tua ini ialah Ibrahim bin Ad ham. Dan yang pemuda ini ialah Ma’ruf Al karkhi. Aku pun bersalaman dengan mereka…

Kami sekelian duduk duduk dalam Masjid itu tiba waktu salat asar. Kemudian kita bersalat pula salat salat Magrib dan Isya’ di Masjidil Haram itu. Sesudah itu, maka masing masing mengambil tempat sendiri dalam Masjid itu untuk bersalat bermacam macam salat. Aku juga turut bersalat sekadar kemampuan ku sehinggalah aku merasa lelah dan letih sekali. Aku kemudian terlena dan terus tertidur dengan nyenyaknya . Apabila aku sedar dari tidur ku itu, aku dapati mereka sekalian sudah tidak ada lagi disitu. Aku cuba mencarinya dimerata Masjidil Haram itu, tiada suatu ceruk pun melainkan aku amat amatinya, namun bayangnya pun tidak aku dapati. Kemana mereka telah pergi ? aku merayau rayau disitu selaku orang gila yang tidak menentu arahnya. Kemudian aku pergi mencari mereka ditempat lain,disekitar Masjidil Haram, dan merata rata dikota Makkah , di Mina , dan ditempat tempat lain lagi,namun aku tidak menemui walau seorang pun dari mereka.



Aku merasa sedih sekali, dan kadang kadang aku menangis seorang diri, kerana telah terpisah dari mereka itu sekelian..



Moga moga Allah merahmati mereka sekelian !!

Wanita Tua


Syaikh Usman Al-Jurjani-anhu bercerita :



Sekali peristiwa saya meninggalkan negeri Kufan untuk menuju ke Basarah. Di tengah tengah perjalanan saya temui seorang wanita yang cukup tua, berpakaian baju dari bulu, serta berkerudung rapat. Ia berjalan sambil berkata … Ya Allah !Alangkah jauhnya perjalanan bagi orang orang yang tidak memiliki petunjuk jalan! Alangkah menakutkan perjalanan itu bagi orang orang yang tidak memiliki teman!



Saya merasa hairan melihat sikap wanita tua ini, lalu saya mendekatinya dan mengucapkan salam kepadanya . Ia membalas salam dan bertanya:

Siapa anda ini? , tanyanya , moga moga Allah merahmati mu !...



Saya adalah Usman Al-Jurjani, jawab ku.

Oh, semoga Allah memberkati mu, sambungnya lagi. Hendak pergi kemanakah wahai Usman A-Jurjani ? saya akan ke Basrah untuk sesuatu keperluan. Ia bertanya seterusnya:



Hai Usman ! Mengapa tidak anda memberitahu orang yang ada padanya keperluan mu tadi datang membawa kepada mu , supaya anda tidak susah susah lagi pergi kepadanya ?! Oh, saya masih beluh mengenalinya lagi sesunguh pengenalan, dengan penuh kesal.



Apa yang menyebabkan anda terhalang dari mengenalanya dengan sungguh sungguh pengenalan ? Tanya wanita tua itu pula. Sebab banyaknya dosa ku yang tidak terkira, tegas ku. Ah, itu, katanya, Memanglah buruk apa yang anda lalukan itu. Demi Allah, kiranya anda hubungkan tali mu dengan talinya, nescaya perhubungan mu dengannya itu akan menjadi sangat tegug dan kukuh, kemudian tentulah dia akan menunaikan semua keperluan itu tampa susah dan penat lagi..



Berkata Usman Al-Jurjani seterusnya…

Mendengar keterangan wanita tua itu saya terus menangis dengan terisak isak , lalu berkata:

Ibu ! Doakanlah agar saya mampu melakukan semua nasihat ibu.

Ya, jawabnya . Semoga Allah melimpahkan pertolonganNya kepada mu untuk berbakti kepada Nya, dan menjauhkan mu dari maksiat kepadaNya! Doa wanita tua itu kepada ku. Terima kasih , jawab ku.



Setelah itu saya pun merogos saku ku untuk mengambil beberapa dirham wang untuk saya sedekahkan kepadanya. Ibu!, Ambillah wang ini demi memenuhi keperluan ibu, saya ulurkan wang itu kepada wanita tua itu sambil mengharap dia akan menerimanya.



Usman !, wanita tua itu berkata, dari mana anda perolih wang ini ?

Kenapa? Tanya ku kepadanya.

Saya ingin tahu, jawab wanita itu.

Wang ini adalah hasil usaha ku sendiri. Setiap hari saya pergi ke gunung untuk memcari kayu bakar, kemudian saya jual, dan inilah hasilnya! Aku memberi keterangan kepadanya.



Ini lah rezeki yang halal ! memang sebaik baik rezeki adalah dari hasil kerja sendiri. Dia diam sebentar, kemudian menyambung lagi, katanya:

Wahai Usman! Sekiranya anda betul betul mengadakan hubungan yang baik dengan Allah, pastilah Dia akan menolong mu, dia akan mencukupi semua keperluan mu, dengan menjual kayu kayu itu, betul tidak? Dia bertanya kepada ku.



Betul ! jawab ku.

Tapi ramai orang hanya menyebutnya dibibir saja, tidak di hati, katanya lagi. Saya diam diri saja. Jika anda mahu bolih saya perlihat kepada mu bagaimana hasil dari hubungan baik ku kepadaNya ! dia agak mencabar ku.

Baiklah ibu, cuba perhatikan ! aku memintanya.

Wanita tua itu lalu menadahkan tangannya , kedua bibirnya bergoyang berdoa sesuatu kepada Tuhan. Sebentar saja ternyata di kedua belah tangannya telah penuh dengan wang mas berkilat kilat. Usman ! katanya, ambillah wang itu, tak akan kau ketemu nama raja dari dunia ini. Dan ketahuilah, jika kau betul betul mencintai Tuhan mu, pastilah Dia akan menjadikan mu sebagai seorang yang kaya raya!..



Itulah peringatannya yang terakhir kepada ku. Sebentar lagi saya lihat dia telah menghilangkan dirinya. Dia sudah tidak ada lagi di situ. Di mana dia pergi, saya tidak tahu. Siapakah dia wanita tua itu yang sebenarnya, wallahu a’lam. Sedang saya terus termangu mangu dan menangis penuh penyesalan.



Ya Allah! Tolanglah hamba Mu ini agar selalu mampu berbakti kehadirat Mu. Amin..!!

Di buang ke laut


Diantara cerita yang diriwayatkan mengenai para kekasih Allah atau wali Allah adalah cerita yang diberitakan oleh Zin-Nun rahimahullah, katanya :



Sekali peristiwa, saya bercadang untuk pergi keseberang laut untuk mencari sustu barang yang saya perlukannya dari sana. Saya pun menempah suatu tempat disebuah kapal. Bila tiba waktu itu aka berangkat , saya lihat penumpang penumpangnya yang menaikki terlalu banyak sekali bilanggannya, yang kebanyakannya dating dari tempat yang jauh , sehingga kapal itu penuh sesak dengan penumpang.



Saya terus mengamati amati wajah wajah penumpang itu, dan saya lihat diantaranya ada seorang pemuda yang sangat kacak rupanya , wajahnya bersinar cahaya, dan dia duduk ditempatnya dalam keadaan tenang sekali,tidk seperti penumpang penumpang lain, terus mundar mandir diatas kapal itu. Udara atas kapal itu agak panas, meski pun angina laut bertiupan, sekali panasnya dating dari sebab terlalu banyak penumpang yang berhimpit hempit diantara satu dengan yang lain.



Pada mulanya kapal itu belayar dengan lancer sekali, kerana baarang kali lautnya tenang tidak bergelombang, dan angit pun tidak bertiup kencang, kecuali sekali sekala saja, dan kalau ada pun hanya ombak ombak kecil biasa dihadapinya.

Dalam keadaan yang begitu tenang diatas kapal itu, tiba tiba kami dikejutkan oleh suatu pemberitahuan umum yang mengatakan bahawa nakhoda kapal itu telah kehilanggan suatu barang sangat berharga, dan hendaklah semua penumpamn penumpang kapal duduk ditempat masing masing, erana sustu pengeledahan akan di jalankan tidak lama lagi untuk mencari barang yang hilang itu.



Kinipenumpang penumpang kapal kecoh berbicara antara satu dengan yang lain mengenai barang yang hilang itu. Masing masing cuba mengeluarkan pendapat bagaimana barang itu boleh hilang. Saya sendiri merasa hairan bagaimana barang nakhada itu boleh hilang ? Apa kah dicuri orang ? atau pun barangkali keciciran kerana manusia diatas kapal itu terlalu banyak .

Sebentar lagi nakhoda kapal mengumumkan:

‘semua penumpang hendaklah berada ditempatnya. Sekarang kami akan memulakan penggeledahan !’



Pengeledahan pun dimulakan oleh beberapa org pegawai kapal itu. Penumpang penumpang itu semuanya ribut , baik lelaki mau pun wanitnya. Mereka digeledah satu satu cukup parinya. Begitu pula tempat tidur mereka dibentangkan dan diraba, kalau kalau barang itu disembunyikan dicelah celahnya. Na,un barang itu masih belum diketemui lagi. Akhirnya sampailah giliran tempat si pemuda tampan untuk digeledah. Pada mulanya pemuda itu duduk ditempatnya dengan tenang sekali . tetapi oleh kerana dia orang yang terakhir yang diperiksa , maka muka muka orang ramai seolah olah mengancam memerhatikannya. Mungkin ada orang yang mengatakan didalam hatinya, barangkali pemuda inilah yang mencuri barang itu. Apabila pemuda itu dikasari oleh pegawai pegawai kapal itu dalam pemeriksaanya lalu dia melompat ketepiseraya memprotes: ‘ saya bukan pencuri, kenapa saya dilakukan begitu kasar?’ Lantaran pemuda itulah satu satunya orang yang membantah, maka disangka pegawai pegawai kapal itu dial ah pencuri barang itu. Mereka mahu menangkapnya, maka pemuda itu pun meronta lalu menerjunkan diri kemuka laut.orang ramai menyerbu kepinggir kapal hendak melihat pemuda yang terjun kedalam laut itu. Yang menghairankan bahawa pemuda itu tidak tengelam, malah dia duduk dimuka laut itu, sebagaimana dia duduk diatas kerusa dan tidak tengelam. Pemuda itu lalu berkata dengan suara yang keras:

‘Ya Tuhanku ! Mereka sekaian menuduh ku sebagai pencuri ! Demi Zat Mu , wahai Tuan Pembela orang yang terinaya ! Perintahkan lah kiranya semua ikan ikan dilaut ini supaya timbul dan membawa dimulutnya permata permata yang berharga !’



Penumpang penumpang terus merenungkan pandangannya kelaut sekitar kapal itu ingin melihat jika benar ikan ikan itu akan timbul membaw dimulut nya permata permata yang berharga ? saya juga ikut sama memerhatikan permukaan air itu.

Memang benar , dengan kuasa Allah , permintaan pemuda itu dikabulkan Tuhan, timbul disekitar kapal itu beribu ribu ikan dan kelihatan dimulut mulutnya batu batu putih dan merah berkilauan cahayanya , hingga membuat mata mata yang memandangnya silau kerananya. Semua orang disitu bersorak menepuk tangan kepada pemuda itu.



Saya terus tercengang, tidak dapat berkata apa apa pun. Nakhoda kapal dan peawai pegawai kapal itu bingung, seolah olah dia tidak percaya apa yang dilihatnya.

‘Apakah kamu masih menuduh ku mencuri, padahal perbendaharaan Allah ada ditangan ku, jika aku mahu boleh aku ambil ?’ Pemuda itu kemudiannya memerintahkan ikan ikan itu supaya kembali ketempatnya, maka tengelamlah semuanyasemula ikan ikan tadi, dan orang orang diatas kapal it uterus besorak lagi.



Pemuda itu lalu berdiri diatas air itu, kemudian berjalan diatasnya secepat kilat sementara lisannya terus mengucapkan : surah Al-fatihah: 4



‘Hanya kepada Mu lah aku menyembah , dan hanya kepada Mu pula aku meminta bantuan.’’



Dia terus menjauhi kami, sehingga hilang dari pandangan kami. Saya sama sekali tidak menduga , bahawa pemuda ini kemungkinan sekali termasuk kedalam golongan ahli Allah, yang pernah diterangkan oleh Rasulullah s.a.w. dalam sabdanya yang berbunyi :



“akan tetap ada dalam umat ku sebanyak tiga puluh orang lelaki, hati hati mereka sepadan denganhati Nabi Allah Ibrahim a.s. setiap mati seorang di antara mereka, diganti Allah seorang lain ditempatnya.”

Putri Roma


Diceritakan lagi dari syaikh Ikbrahim A-khawwas rahimahullah, bahawanya dia berkata: Pada suatu ketika, rasa hati ku tergetar untuk pergi ke kota rom, seolah olah ada orang yang memanggil manggil nama ku supaya aku berangkat segera kesana. Kemudian aku terfikir ,buat aku kesana. Rom itu adalah tempat kediaman orang orang nasrani yang sangat membenci orang orang islam. Namun begitu hati ku tetap kesitu seperti ada besi berani yang menariknya , maka aku bersiap siap akan berangkat menuja ke kota Rom itu.



Setelah berjaalan beberapa hari, tibalah aku di kota Rom itu. Aku lihat banggunan banggunan nya tinggi tinggi dan teratur. Aku pun lihat rumah rumah orang nasrani itu, dan memerhatikan kawasan kawasan mereka. Dan sukurlah pertolonggan Allah sentiasa menyertai diri ku, dan inayah Nya selalu mengiringi aku. Tidak ada suatu kesusahan pun yang menghalangi perjalanan ku itu. Setiap kali aku bertemu orang orang nasrani itu, mereka memalingkan pandangan nya daripada ku dan terus menjauh kan diri, hingga akhirnya sampailah aku dimuka sebuah gedung yang besar lagi indah pula.



Aku berhenti dan memerhatikan gedung itu, dan kelihatan disitu ada beberapa orang sedang berkumpul, masing masing lengkap dengan senjata nya, dan sitangan mereka pula ada alat alat penahan diri dari serangan orang. Apabila mereka melihat aku dating , mereka lalu mendekati ku seraya bertanya :

‘Apa kah engkau ini seorang tabib ?’

‘Benar saya adalah seorang tabib,’ aku menjawab dengan tersenyum..

‘kalau begitu bawa dia mengadap paduka Raja /’ jelas yang lain.

‘Buat apa pula saya dibawa mengadap Raja ?’ Tanya ku hairan.

‘Raja perlu kepada tabib seperti engkau ini!’ kata mereka.

Aku pun dibawa mereka untuk menggadap paduka Raja. Aku masih binggung mengapa RAJA Rom mahu mengungdang semua tabib tabit dating keistananya. Ini tentu ada pekara yang penting.



Apabila aku sampai di baai mengadap, aku ditahan oleh pengawalnya.

‘Siapa orang ini ?’ Tanya pengawal kepada orang yang membawa ku. ‘Dia seorang tabib,’ jawab orang tadi. Sudahkah dia tahu syarat dia dibenarkan masuk kesini,’ tanyapengawal itu lagi. ‘Belum,’ jawab orang tadi. Pengawal itu lalu memberitahu ku, bahawasanya Rja mempunyai seorang puteri yang terganggu fikiranya. Sudah banyak tabib yang dibawa ke sini untuk mengubatinya, namun kesemuanya tidak berjaya, maka mereka semua telah dihukum mati. Kemudian pengawal itu bertanya kepada ku pula :

‘Sekarang engkau sudah tahu syatrat Raja itu, apakah engkau sanggup mengubati puteri itu ?’ Pengawal itu meminta penjelasan daripada ku supaya aku tiada terkeliru.



‘Laa Haula Walaa Quwata Illa Billaah,’ ucap aku dalam hati. Kemudian aku mengatakan kepada pengawal itu : Apa bolih buat sekarang. Kamu orang telah membawa ku kemari, maka biarlah aku lihat puteri Raja itu. Mana tahu aku dapat mengubatinya,’



‘Mari ikut aku masuk ! perintah pengawal itu. Aku pun mengikutinya sedang jantung ku berdebar debar. Apa hal jika tidak dapat mengubati puteri itu ? kata ku dalam hati. Tidak berapa lama , sampailah aku di istana khusus untuk puteri itu. Aku pun mendengar ada suatu suara memanggil manggil , suara wanita, barang kali suara puteri Raja itu. ‘ Bawa kemari segera tuan tabib itu ! Antara ku dengan dia ada suatu rahsia yang luar biasa,’ kata puteri itu. Pengawal yang membawa ku kedalam istana itu memerhati wajah ku, dan aku juga mermehati wajah nya, masing masing bertanya dengan isyarat pandangan apakah rahsia itu ? .ketika aku tiba dipintu bilik puteri itu , tiba tiba pintu nya dibuka oleh seorang tua yang usianya sudah lanjut. Orang itu berkata : Silakan masuk !’



A ku pun memasuki bilik puteri itu, dan aku mendapatinya terisi dengan berbagai bagai perhiasan yang indah indah, permaidaninya sungguh halus dan berwarna warni, kain kain tabirnya jarang jarang menampakkan lembaga siapa yang didalamnya. Dan dari balik tabir itu terdengar suara keluhan yang terputus putus dari jisim manusia yang kurus kering lagi lemah, ternyata dia sedang menabggung penderitaan batin.



Ketika aku melihat manusai itu,aku ragu ragu samaada aku harus memberi salam kepadanya, atau tidak, kerana aku masih ingat pesanan Nabi s.a.w. supaya jangan memberi salam kepada orang orang Yahudi atau Nasrani, maka larangan itu aku menahan salam ku. Aku terus pergi ketempat duduk yang ditunjuk oleh pengawal itu, lalu aku pun duduk.

‘Dimana salam tauhid dan iklas, wahai Ibrahim ?!’ tetiba aku terdengar pertanyaan itu dari balik tabir tadi. Rupanya puteri Raja itu ini tahu adapt kebiasaan orang Islam. Apakah dia seorang islam ? Atau pun dia cuba memerangkap ku? Kemudian bagaimana pula dia tahu nama ku Ibrahim. Aku tidak memberitahu nama ku kepada sesiapa pun. Ajaib pula rasanya!

‘ Dimana salam mu , hai Ibrahim ?! puteri itu bertanya lagi. ‘Assalamu alaiki,’ kata ku kepadanya. ‘Hai Ibrahim ! Aku sudah memohon Allah supaya mengutuskan kepada ku salah seorang dari para wali Nya agar dalam tangan nya akau akan terselamat ,’ ujar puteri itu. Aku masih terus mendiam diri mendengar kata katanya dengan penuh hairan. Kata kata serupa ini sepatutnya diucapkan oleh seorang islam.kemudian dia menyambung lagi::

‘Sudah lama aku menunggu , baru semalam aku mendengar suatu seruan mengatakan bahawea Ibrahim Al-Khawwas akan hadir,’jelas puteri itu lagi.

‘Bilakah terlintas dalam hati mu pekara ini ? Tanya ku kepadanya secara isyarat.

Kini aku sudah tahu bahawa puteri ini telah berada di dalam Islam.



‘Sejak empat tahun yang lalu,’ jawabnya. ‘A[abila cahaya kebenaran itu mendampingi hati seseorang hamba menjadilah ia sebagai pembimbingnya penimbul kemesraannya dan perindu dendamnya.’

‘Betul kata mu itu. Perasaan serupa ini bukan semua orang dapat merasakannya,’ kata ku kepadanya. Mukanya bercerah mendengar komenter ku itu.

‘ Tapi mengapa mereka kekelian menuduh ku gila ? puteri it uterus menangis mengadukan hal nya kepada ku.

‘Orang tak tahu senang menuduh,’ aku menenangkan perasaannya. ‘Bukan satu tabib yang dibawa kepada ku. Bahkan semuanya melemparkan tuduhan yang sama,’ puteri Raja itu mengadukan hal nya kepada ku. Dia kini kelihatan lebih tenang apabila sudah berbicara kepada ku. Suaranya pun sudah mula nyaring.



‘Macam mana engkau sampai kepada petunjuk ini ?tanya ku kepadanya. ‘Bukti bukti Tuhan yang jelas. Bukankah bila tersingkap bukti kekuasaan Nya, terbuka jalan kepada Nya ?’ Benar ! itu memang benar ! aku berkata kepadanya sambil tersenyum. Aku berkata dalam hati ku, puteri ini bukan sahaja sudah dapat petunjuk, malah sudah sampai keperingkat cinta yang tinggi pula. Sedang aku asik bercakap cakap dengan puteri itu dalam beberapa hal yang lain, maka dating lah orang tua tadi lalu bertanya kepada puteri itu :

Bagaimana keadaan tuan puteri kini ? !’ Baik,’ jawabnya dengan sederhana dan tenteram. ‘ Dapat tabib ini mengubati mu ?’ ‘Aku senang dengan tabib ini. Dia tahu penyakit ku ini dan kini dia sedang memberi ku penawar,’ jawab puteri itu. ‘Benar puan ku ?’ Tanya orang tua itu lagi dengan perasaan gembira. ‘Benar jawab puteri itu. Orang tua itu segera berlari mendapatkan Raja dan memberitahunya apa yang dikatakan oleh puterinya tadi. Raja merasa gembira dan dating menemui aku serta mengalu alukan ku.



Aku diberikan sebuah rumahdidekat istana itu, dan setiap hari aku datang menemui puteri itu sambil berbicara dalam berbagai bagai lapangan hingga cukup tujuh hari lamanya. Kemudian puteri itu membisikkan sesuatu, katanya :

Aku sudah bosan duduk disini. Aku mahu lari dari sini,’ ujar puteri itu dengan menampakkan wajah yang kurang senang. ‘Kemana ?’ Tanya ku kepadanya. ‘Ke negeri Islam.’ Bagaimana ? Bukankah istana ini dikelilingi oleh pengawal pengawal dengan rapi, dan askar askarnya pun penuh menunggu di luar. Kau hendak lari bagaimana ?’ aku merasa risau mendengar usul puteri itu.



‘Apa yang kau susahkan. Yang memasukkan kau dalam istana ini akan mengeluarkan ku dan kau daripadanya,’ jawab puteri itu. Aku terpukau mendengar bicara puteri itu, dan kagum dari hal kuat tawakalnya. Memang aku tidak dapat menolak usulnya. ‘Memang benar kata mu itu, kerana Allah berkuasa atas setiap sesuatu, dan siapa yang bertawakal kepadan Allah niscaya Dia akan menolongnya,’ aku memberikan sokongan kepada usul puteri itu. Kami berdoa mudah mudahan Allah akan menyelamatkan kami.



Pada hari besoknya , kami keluar melalui pintu belakang istana itu yang menuju kesebuah taman. Bilangan pengawal yang berada disitu tidak begitu banyak. Mereka melihat kami seperti tidak melihat. Tidak sepatah kata pun mereka menanyai kami atau menghalangi kami. Semua itu ialah dengan berkat kuat keazaman puteri itu untuk meniggalkan negeri ayahnya yang sesat dan pergi kenegeri Islam. Kami berjalan bersama sama menuju ke Makkah, kerana puteri itu sangat ingin untuk melihat Baitullah.



Tiba di Makkah , aku lihat dia terus berpuasa pada siang hari, dan bangun beribadat pada malamnya, hatinya senang sekali ketika berada disamping Ka’bah itu. Dia tinggal disitu selama tujuh hari tujuh malam saja, lalu dia menemui ajalnya, sedang dia dalam sebaik baik amal, dan berada disebaik baik tempat. Disanalah dia dikuburkan sebagai seorang wanita wali Allah yang termulia.



Moga moga Allah merahmati rohnya dan menempatkanya di syurga yang tinggi… Amin………….

Tafsir Surah Al-alaq (depag)


Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al 'Alaq 1 اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ (1) Dalam hadis sahih riwayat Bukhari dinyatakan bahkan Nabi SAW. datang ke gua Hira' suatu gua yang terletak di atas sebuah bukit di pinggir kota Mekah untuk berkhalwat beberapa malam. Kemudian sekembali beliau pulang mengambil bekal dari rumah istri beliau, Khadijah, datanglah jibril kepada beliau dan menyuruhnya membaca.
Nabi menjawab: "Aku tidak bisa membaca" Jibril merangkulnya sehingga Nabi merasa sesak nafas. Jibril melepaskannya; sambil berkata: "Bacalah". Nabi menjawab: "Aku tidak bisa membaca". Lalu. dirangkulnya lagi dan dilepaskannya sambil berkata: "Bacalah". Nabi menjawab: "Aku tidak bisa membaca" sehingga Nabi merasa payah, maka Jibril membacakan ayat 1 sampai ayat 5 surah Al `Alaq yang artinya:
"Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan.
Dia telah menciptakan manusia dari (sesuatu) yang melekat. Bacalah!.
dan Tuhanmu Yang Paling Pemurah.
Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam.
Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.
Lalu Nabi SAW. dengan gemetar dan ketakutan pulang menemui istri beliau dan mengatakan: "Selimutilah aku! Selimutilah aku!". Nabi terus diselimuti sehingga hilanglah kegelisahannya. Lalu beliau menceritakan kepada Khadijah apa yang terjadi dan beliau menambahkan: "Aku sangat khawatir apa yang akan terjadi atas diriku" Khadijah berkata: "Tak usah khawatir; malah seharusnya engkau gembira; demi Allah, sekali-kali Tuhan tidak akan menyusahkanmu. Engkau menghubungkan silaturrahmi, berbicara benar. membantu orang-orang yang tidak mampu, menghormati tamu dan meringankan kesulitan-kesulitan penderita".
Kemudian Khadijah membawa Nabi SAW. menemui Waraqah bin Naufal (anak paman Khadijah). Waraqah bin Naufal adalah seorang beragama Nasrani. Ia banyak menulis buku yang berbahasa Arab dan bahasa Ibrani yang berasal dari Injil. Ia adalah seorang tua lagi buta.
Khadijah berkata kepadanya: "Wahai anak pamanku, dengarlah cerita dari anak saudaramu ini!". Lalu Waraqah bertanya: "Apakah yang ingin engkau ketahui wahai anak saudaraku?". Lalu Nabi SAW. menceritakan kepadanya apa yang telah terjadi di gua Hira'. Kemudian Waraqah berkata: "Itu adalah Jibril yang pernah datang menemui Isa A.S.; sekiranya saya ini seorang pemuda yang tangkas dan kiranya saya masih hidup ketika kaummu mengusirmu", maka Nabi bertanya: "Apakah mereka akan mengusir aku?". Jawab Waraqah: "Ya! hanya sedikit yang mengemban apa yang engkau bawa ini dan banyak yang memusuhinya, maka jika aku masih kuat hidup di waktu itu pasti aku akan membantumu sekuat-kuatnya". Tidak lama sesudah itu Waraqahpun meninggal dunia. (HR. Imam Bukhari dan Muslim)
Berdasarkan hadis tersebut jelaslah bahwa lima ayat pertama surah Al `Alaq ini adalah ayat-ayat Alquran yang pertama kali diturunkan sebagai rahmat dan panggilan Allah yang pertama kali yang dihadapkan kepada Nabi SAW.
Adapun ayat-ayat lainnya diturunkan sesudah tersiarnya berita kerasulan Nabi SAW. dan sesudah Nabi mulai mengajak orang-rang beriman kepadanya. Ajakan Nabi ini pada mulanya disambut oleh sebahagian kecil orang-orang Quraisy, sedang kebanyakan mereka mengejek-ejek orang yang telah beriman dan berusaha agar jangan beriman kepada agama yang di bawa Muhammad dari Tuhannya.
Allah menyuruh Nabi agar membaca sedang beliau tidak pandai membaca dan menulis, maka dengan kekuasaan Allah ini beliau dapat mengikuti ucapan Jibril. Dan Allah akan menurunkan kepadanya suatu Kitab yang akan menjadi petunjuk bagi manusia.
Maksudnya, bahwa Allah yang menjadikan dan menciptakan seluruh makhluk Nya dari tidak ada kepada ada, sanggup menjadikan Nabi-Nya pandai membaca tanpa belajar.

2 Dia telah Menciptakan manusia dari segumpal darah.(QS. 96:2) ::Terjemahan:: ::Tafsir:: ::Asbabun Nuzul:: Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al 'Alaq 2
خَلَقَ الْإِنْسَانَ مِنْ عَلَقٍ (2)
Dalam ayat ini Allah mengungkapkan cara bagaimana ia menjadikan manusia, yaitu manusia sebagai makhluk yang mulia dijadikan Allah dari sesuatu yang melekat dan diberinya kesanggupan untuk menguasai segala sesuatu yang ada di bumi ini serta menundukkannya untuk keperluan hidupnya dengan ilmu yang diberikan Allah kepadanya. Dan Dia berkuasa pula menjadikan insan kamil di antara manusia, seperti Nabi SAW. yang pandai membaca walaupun tanpa belajar.

3 Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Paling Pemurah,(QS. 96:3) ::Terjemahan:: ::Tafsir:: ::Asbabun Nuzul:: Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al 'Alaq 3
اقْرَأْ وَرَبُّكَ الْأَكْرَمُ (3) Dalam ayat ini Allah SWT memerintahkan kembali Nabi-Nya untuk membaca, karena bacaan tidak dapat melekat pada diri seseorang kecuali dengan mengulang-ngulangi dan membiasakannya, maka seakan-akan perintah mengulangi bacaan itu berarti mengulang-ulangi bacaan yang dibaca dengan demikian isi bacaan itu menjadi satu dengan jiwa Nabi SAW. sesuai dengan maksud firman Allah dalam ayat yang lain:
سنقرئك فلا تنسى
Artinya:
Kami akan membacakan (Alquran) kepadamu (Muhammad) maka kamu tidak akan lupa. (Q.S. Al 'Alaq: 6)
Nabi SAW. dapat membaca adalah dengan kemurahan Allah. Dia mengabulkan permintaan orang-orang yang meminta kepada-Nya, maka dengan limpahan karunia-Nya dijadikan Nabi-Nya pandai membaca. Dengan demikian hilanglah keuzuran Nabi SAW. yang beliau kemukakan kepada Jibril ketika menyuruh beliau membaca: "Saya tidak pandai membaca, karena saya seorang buta huruf yang tak pandai membaca dan menulis".

4 Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam.(QS. 96:4) ::Terjemahan:: ::Tafsir:: ::Asbabun Nuzul:: Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al 'Alaq 4
الَّذِي عَلَّمَ بِالْقَلَمِ (4)
Kemudian dengan ayat ini Allah menerangkan bahwa Dia menyediakan kalam sebagai alat untuk menulis, sehingga tulisan itu menjadi penghubung antar manusia walaupun mereka berjauhan tempat. sebagaimana mereka berhubungan dengan perantaraan lisan. Kalam sebagai benda padat yang tidak dapat bergerak dijadikan alat informasi dan komunikasi, maka apakah sulitnya bagi Allah menjadi Nabi-Nya sebagai manusia pilihan-Nya bisa membaca, berorientasi dan dapat pula mengajar.
Allah menyatakan bahwa Dia menjadikan manusia dari 'Alaq lalu diajarinya berkomunikasi dengan perantaraan kalam. Pernyataan ini menyatakan bahwa manusia diciptakan dari sesuatu bahan hina dengan melalui proses, sampai kepada kesempurnaan sebagai manusia sehingga dapat mengetahui segala rahasia sesuatu, maka seakan-akan dikatakan kepada mereka, "Perhatikanlah hai manusia bahwa engkau telah berubah dari tingkat yang paling rendah hingga tingkat yang paling mulia, hal mana tidak mungkin terjadi kecuali dengan kehendak Allah Yang Maha Kuasa dan Maha Bijaksana menciptakan segala sesuatu sesuai dengan kehendak-Nya.

Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Al 'Alaq 4
الَّذِي عَلَّمَ بِالْقَلَمِ (4)
(Yang mengajar) manusia menulis (dengan qalam) orang pertama yang menulis dengan memakai qalam atau pena ialah Nabi Idris a.s.

5 Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.(QS. 96:5) ::Terjemahan:: ::Tafsir:: ::Asbabun Nuzul:: Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al 'Alaq 5
عَلَّمَ الْإِنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْ (5)
Kemudian dalam ayat ini Allah menambahkan keterangan tentang limpahan karunia-Nya yang tidak terhingga kepada manusia, bahwa Allah yang menjadikan Nabi-Nya yang tidak terhingga kepada manusia, bahwa Allah yang menjadikan Nabi-Nya pandai membaca. Dialah Tuhan yang mengajar manusia bermacam-macam ilmu pengetahuan yang bermanfaat baginya yang menyebabkan dia lebih utama dari pada binatang-binatang, sedangkan manusia pada permulaan hidupnya tidak mengetahui apa-apa. Oleh sebab itu apakah menjadi suatu keanehan bahwa Dia mengajar Nabi-Nya pandai membaca dan mengetahui bermacam-macam ilmu pengetahuan serta Nabi SAW. sanggup menerimanya.
Dengan ayat-ayat ini terbuktilah tentang tingginya nilai membaca, menulis dan berilmu pengetahuan. Andaikata tidak karena kalam niscaya banyak ilmu pengetahuan yang tidak terpelihara dengan baik. banyak penelitian yang tidak tercatat dan banyak ajaran agama hilang pengetahuan orang dahulu kala tidak dapat dikenal oleh orang-orang sekarang baik ilmu, seni dan ciptaan-ciptaan mereka.
Demikian pula tanpa pena tidak dapat diketahui sejarah orang-orang yang berbuat baik atau yang berbuat jahat dan tidak ada pula ilmu pengetahuan yang menjadi pelita bagi orang-orang yang datang sesudah mereka. Lagi pula ayat ini sebagai bukti bahwa manusia yang dijadikan dari benda mati yang tidak berbentuk dan tidak berupa dapat dijadikan Allah menjadi manusia yang sangat berguna dengan mengajarinya pandai menulis, berbicara dan mengetahui semua macam ilmu yang tidak pernah diketahuinya.

6 Ketahuilah! Sesungguhnya manusia benar-benar melampaui batas,(QS. 96:6) ::Terjemahan:: ::Tafsir:: ::Asbabun Nuzul:: Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al 'Alaq 6 - 7
كَلَّا إِنَّ الْإِنْسَانَ لَيَطْغَى (6) أَنْ رَآهُ اسْتَغْنَى (7) Dalam ayat-ayat ini Allah mengungkapkan keanehan sikap manusia pada umumnya. Manusia bila ia berkuasa dan mempunyai harta, sikapnya berubah dari yang seharusnya. Ia menjadi takabur, segan menghambakan dirinya kepada Allah dan menganggap dirinya yang paling baik. Padahal dia dan orang lain itu adalah anggota satu keluarga yang harus bantu membantu dan tolong-menolong dalam kesenangan dan kesengsaraan serta mengingini kebaikan bagi anggota keluarga lainnya sebagaimana ia mencintai kebaikan untuk dirinya.
Nabi SAW. bersabda:

المؤمن للمؤمن كالبنيان يشد بعضه بعضا.
Artinya:
"Orang mukmin sesama mukmin lainnya seolah-olah suatu bangunan yang saling kokoh mengokohkan". (H.R. Bukhari)
Telah diriwayatkan pula bahwa Sayidina Ali menasihati anaknya Hasan. Ia berkata: "Inginkanlah kebaikan bagi orang lain sebagaimana engkau menginginkannya untuk dirimu dan jangan menginginkan bagi orang lain apa yang tidak engkau inginkan untuk dirimu".
Pada umumnya manusia itu bila merasa kuat dan mempunyai kekayaan dia berbuat melampaui batas, berlainan dengan orang yang bertakwa, kekayaannya akan menjadi sumber kebaikan dengan tujuan membantu mereka untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat, karena mereka akan menggunakannya menurut keridaan Allah yang kegunaannya bermanfaat untuk agama dan dunia mereka.

7 karena dia melihat dirinya serba cukup.(QS. 96:7) ::Terjemahan:: ::Tafsir:: ::Asbabun Nuzul:: Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al 'Alaq 6 - 7
كَلَّا إِنَّ الْإِنْسَانَ لَيَطْغَى (6) أَنْ رَآهُ اسْتَغْنَى (7) Dalam ayat-ayat ini Allah mengungkapkan keanehan sikap manusia pada umumnya. Manusia bila ia berkuasa dan mempunyai harta, sikapnya berubah dari yang seharusnya. Ia menjadi takabur, segan menghambakan dirinya kepada Allah dan menganggap dirinya yang paling baik. Padahal dia dan orang lain itu adalah anggota satu keluarga yang harus bantu membantu dan tolong-menolong dalam kesenangan dan kesengsaraan serta mengingini kebaikan bagi anggota keluarga lainnya sebagaimana ia mencintai kebaikan untuk dirinya.
Nabi SAW. bersabda:

المؤمن للمؤمن كالبنيان يشد بعضه بعضا.
Artinya:
"Orang mukmin sesama mukmin lainnya seolah-olah suatu bangunan yang saling kokoh mengokohkan". (H.R. Bukhari)
Telah diriwayatkan pula bahwa Sayidina Ali menasihati anaknya Hasan. Ia berkata: "Inginkanlah kebaikan bagi orang lain sebagaimana engkau menginginkannya untuk dirimu dan jangan menginginkan bagi orang lain apa yang tidak engkau inginkan untuk dirimu".
Pada umumnya manusia itu bila merasa kuat dan mempunyai kekayaan dia berbuat melampaui batas, berlainan dengan orang yang bertakwa, kekayaannya akan menjadi sumber kebaikan dengan tujuan membantu mereka untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat, karena mereka akan menggunakannya menurut keridaan Allah yang kegunaannya bermanfaat untuk agama dan dunia mereka.

8 Sesungguhnya hanya kepada Tuhanmulah kembali (mu).(QS. 96:8) ::Terjemahan:: ::Tafsir:: ::Asbabun Nuzul:: Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al 'Alaq 8
إِنَّ إِلَى رَبِّكَ الرُّجْعَى (8) Kemudian pada ayat ini Allah memperingatkan bahwa tempat kembali segala urusan adalah kepada Allah. Dialah yang memiliki segala urusan manusia dan segala apa yang dimiliki oleh manusia itu. Perbuatan tipu daya dan kehinaan baik kecil maupun besar yang pernah dilahirkannya akan dipertanggungjawabkannya di akhirat kelak.
Dalam ayat lain yang serupa maksudnya Allah berfirman:
ولا تحسبن الله غافلا عما يعمل الظالمون إنما يؤخرهم ليوم تشخص فيه الأبصار مهطعين مقنعي رءوسهم لا يرتد إليهم طرف وأفئدتهم هواء Artinya:
Dan janganlah sekali-kali kamu (Muhammad) mengira, bahwa Allah lalai dari apa yang diperbuat oleh orang-orang yang zalim. Sesungguhnya Allah memberi tangguh kepada mereka sampai hari yang pada waktu itu mata (mereka) terbelalak. Mereka datang tergesa-gesa memenuhi panggilan dengan mengangkat kepalanya, sedang mata mereka tidak berkedip-kedip dan hati mereka kosong.

9 Bagaimana pendapatmu tentang orang yang melarang,(QS. 96:9) ::Terjemahan:: ::Tafsir:: ::Asbabun Nuzul:: Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al 'Alaq 9 - 10
أَرَأَيْتَ الَّذِي يَنْهَى (9) عَبْدًا إِذَا صَلَّى (10) Pada ayat-ayat ini Allah menyatakan ancaman dan kebencian-Nya yang diungkapkan dalam bentuk perintah, supaya memperhatikan keanehan sikap orang bodoh ini; kesombongan, ketakaburan dan kecongkakannya yang sangat hebat sehingga ia berani melarang hamba-hamba Allah mengerjakan salat. Padahal ia bukan pencipta, bukan pula pemberi rezeki. Bagaimana ia berani melakukan yang demikian itu, sedangkan dia sendiri harus tunduk kepada Allah Yang Maha Kuasa.
Telah diriwayatkan bahwa Sayidina Ali Karamallahu wajhah pernah melihat orang-orang salat sebelum salat Id di Suatu lapangan; lalu beliau berkata, "Saya tidak pernah melihat Nabi SAW. mengerjakannya". Mereka bertanya: "Apakah engkau melarang mengerjakannya?" Ali menjawab: "Saya khawatir kalau saya melarang tentu saya termasuk orang-orang yang dimaksud oleh Allah dalam firman-Nya, "Bagaimana pendapatmu tentang seseorang yang melarang hamba Allah apabila ia mengerjakan salat".

10 seorang hamba ketika dia mengerjakan shalat,(QS. 96:10) ::Terjemahan:: ::Tafsir:: ::Asbabun Nuzul:: Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al 'Alaq 9 - 10
أَرَأَيْتَ الَّذِي يَنْهَى (9) عَبْدًا إِذَا صَلَّى (10)
Pada ayat-ayat ini Allah menyatakan ancaman dan kebencian-Nya yang diungkapkan dalam bentuk perintah, supaya memperhatikan keanehan sikap orang bodoh ini; kesombongan, ketakaburan dan kecongkakannya yang sangat hebat sehingga ia berani melarang hamba-hamba Allah mengerjakan salat. Padahal ia bukan pencipta, bukan pula pemberi rezeki. Bagaimana ia berani melakukan yang demikian itu, sedangkan dia sendiri harus tunduk kepada Allah Yang Maha Kuasa.
Telah diriwayatkan bahwa Sayidina Ali Karamallahu wajhah pernah melihat orang-orang salat sebelum salat Id di Suatu lapangan; lalu beliau berkata, "Saya tidak pernah melihat Nabi SAW. mengerjakannya". Mereka bertanya: "Apakah engkau melarang mengerjakannya?" Ali menjawab: "Saya khawatir kalau saya melarang tentu saya termasuk orang-orang yang dimaksud oleh Allah dalam firman-Nya, "Bagaimana pendapatmu tentang seseorang yang melarang hamba Allah apabila ia mengerjakan salat".

11 bagaimana pendapatmu jika orang yang melarang itu berada di atas kebenaran,(QS. 96:11) ::Terjemahan:: ::Tafsir:: ::Asbabun Nuzul:: Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al 'Alaq 11 - 12
أَرَأَيْتَ إِنْ كَانَ عَلَى الْهُدَى (11) أَوْ أَمَرَ بِالتَّقْوَى (12)
Dalam ayat-ayat ini Allah menambah keterangan-Nya terhadap orang durhaka ini dalam bentuk pertanyaan, yaitu perhatikanlah, "Kiranya orang berbudi pekerti baik, menyeru kepada kebaikan dan memanggil kepada takwa, bukankah yang demikian itu lebih baik daripada kafir kepada Allah serta melarang orang menaati-Nya? Karena dengan kekafirannya itu akan kehilangan kedudukan yang paling mulia dan jatuh ke lubuk yang paling hina".
Maksudnya, bukankah lebih baik baginya mendapat petunjuk serta dapat pula menyuruh orang lain ke jalan yang benar. Dan ini adalah sikap Nabi SAW. karena usaha beliau ada kalanya membentuk diri sendiri dengan beribadat, seperti mendirikan salat mengerjakan puasa dan lain-lain. Dan ada kalanya pula berusaha memperbaiki keadaan orang lain dengan memanggil mereka kepada jalan yang benar dan kepada takwa.

12 atau dia menyuruh bertakwa (kepada Allah)?(QS. 96:12) ::Terjemahan:: ::Tafsir:: ::Asbabun Nuzul:: Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al 'Alaq 11 - 12
أَرَأَيْتَ إِنْ كَانَ عَلَى الْهُدَى (11) أَوْ أَمَرَ بِالتَّقْوَى (12)
Dalam ayat-ayat ini Allah menambah keterangan-Nya terhadap orang durhaka ini dalam bentuk pertanyaan, yaitu perhatikanlah, "Kiranya orang berbudi pekerti baik, menyeru kepada kebaikan dan memanggil kepada takwa, bukankah yang demikian itu lebih baik daripada kafir kepada Allah serta melarang orang menaati-Nya? Karena dengan kekafirannya itu akan kehilangan kedudukan yang paling mulia dan jatuh ke lubuk yang paling hina".
Maksudnya, bukankah lebih baik baginya mendapat petunjuk serta dapat pula menyuruh orang lain ke jalan yang benar. Dan ini adalah sikap Nabi SAW. karena usaha beliau ada kalanya membentuk diri sendiri dengan beribadat, seperti mendirikan salat mengerjakan puasa dan lain-lain. Dan ada kalanya pula berusaha memperbaiki keadaan orang lain dengan memanggil mereka kepada jalan yang benar dan kepada takwa.

13 Bagaimana pendapatmu jika orang yang melarang itu mendustakan dan berpaling?(QS. 96:13) ::Terjemahan:: ::Tafsir:: ::Asbabun Nuzul:: Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al 'Alaq 13 - 14
أَرَأَيْتَ إِنْ كَذَّبَ وَتَوَلَّى (13) أَلَمْ يَعْلَمْ بِأَنَّ اللَّهَ يَرَى (14)
Allah menambahkan keterangan dalam bentuk pertanyaan yaitu: "Perhatikanlah pula keadaan si kafir ini. Jika ia mendustakan dalil-dalil ketauhidan Allah, tanda-tanda kekuasaan-Nya, dan tidak mau juga mempedulikan panggilan Rasul serta membujuk orang agar tidak mendengar panggilan. Apakah ia tidak khawatir akan ditimpa bahaya atau akan turun atasnya azab Allah yang tak dapat dipikulnya? Apakah tidak dipikirkannya bahwa Allah pencipta alam semesta ini memperhatikan tindakan-tindakannya? Dia tidak akan membiarkannya, malah semua kejahatannya akan mendapat balasan.

14 Tidakkah dia mengetahui bahwa sesungguhnya Allah melihat segala perbuatannya?(QS. 96:14) ::Terjemahan:: ::Tafsir:: ::Asbabun Nuzul:: Maaf, Belum tersedia ...atau lihat pada ayat sebelumnya...

15 Ketahuilah, sungguh jika dia tidak berhenti (berbuat demikian) niscaya Kami tarik ubun-ubunnya,(QS. 96:15) ::Terjemahan:: ::Tafsir:: ::Asbabun Nuzul:: Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al 'Alaq 15 - 16
كَلَّا لَئِنْ لَمْ يَنْتَهِ لَنَسْفَعًا بِالنَّاصِيَةِ (15) نَاصِيَةٍ كَاذِبَةٍ خَاطِئَةٍ (16)
Allah memperkeras ancaman-Nya dalam bentuk sumpah. Sesungguhnya jika si kafir itu tidak henti-hentinya berdusta, melakukan kebodohan dan melarang orang-orang mengerjakan salat niscaya akan kami tarik ubun-ubunnya dengan keras dan melemparkannya ke dalam neraka.

16 (yaitu) ubun-ubun orang yang mendustakan lagi durhaka.(QS. 96:16) ::Terjemahan:: ::Tafsir:: ::Asbabun Nuzul:: Maaf, Belum tersedia ...atau lihat pada ayat sebelumnya...

17 Maka biarlah dia memanggil golongannya (untuk menolongnya),(QS. 96:17) ::Terjemahan:: ::Tafsir:: ::Asbabun Nuzul:: Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al 'Alaq 17 - 18
فَلْيَدْعُ نَادِيَهُ (17) سَنَدْعُ الزَّبَانِيَةَ (18)
Allah memperolok-olokkan si kafir itu, Kami suruh mereka memanggil pembantu-pembantunya dari kalangan kaumnya yang mencintainya untuk melindunginya dari azab yang akan menimpanya. Jika si kafir berani melakukan yang demikian itu, yaitu menantang Allah dan menghadapkan dirinya kepada kemarahan-Nya, niscaya Allah akan memanggil pula tentara-tentara-Nya yang gagah perkasa yang tidak ada seorangpun sanggup menghadapinya. Bala tentara Allah itu akan membinasakan si kafir itu bersama pembantu-pembantunya dan akan melemparkannya ke dalam neraka.
Bala tentara Allah adalah malaikat-malaikat yang diutus untuk menyiksa hamba-hamba-Nya yang sesat. Mereka diberi nama dengan Zabaniyah karena mereka menghalau orang-orang kafir ke dalam neraka.
Telah diriwayatkan tentang Abu Jahal bahwa ia pada suatu waktu marah dan berkata kepada Nabi SAW., "Hai Muhammad! Dengan siapa engkau menakut-nakuti saya? Sesungguhnya pembantu-pembantuku banyak sekali memenuhi semenanjung ini" Ia berkata pula. "Jika aku melihat Muhammad melakukan salat di Kakbah aku akan menginjak lehernya". Ketika ucapannya ini sampai ke telinga Nabi SAW. beliau berkata, "Bila ia melakukan yang demikian itu pasti malaikat akan mengambilnya.

18 kelak Kami akan memanggil malaikat Zabaniyah,(QS. 96:18) ::Terjemahan:: ::Tafsir:: ::Asbabun Nuzul:: Maaf, Belum tersedia ...atau lihat pada ayat sebelumnya...

19 sekali-kali jangan, janganlah kamu patuh kepadanya; dan sujudlah dan dekatkanlah (dirimu kepada Tuhan).(QS. 96:19) ::Terjemahan:: ::Tafsir:: ::Asbabun Nuzul:: Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al 'Alaq 19
كَلَّا لَا تُطِعْهُ وَاسْجُدْ وَاقْتَرِبْ (19)
Kemudian dalam ayat ini Allah menguatkan lagi ancaman-Nya kepada orang kafir yang menentang dan takabur itu dengan menegaskan bahwa mereka tidak akan sanggup menghadapi kekuatan Allah; oleh karena orang-orang kafir bersama pembantunya tidak akan sanggup berhadapan dengan kekuatan Allah, maka Ia melarang Nabi-Nya mematuhi si kafir itu, sebagaimana dalam ayat lain yang bersamaan artinya Allah berfirman:

فلا تطع المكذبين
Artinya:
Maka janganlah kamu ikuti orang-orang yang mendustakan (ayat-ayat Allah).
Sebaliknya beribadat dan bersujud untuk mendekatkan diri kepada Allah dan meninggalkan ibadat itu berarti menjauhkan diri dari Allah-dan keadaan seseorang yang paling dekat kepada Allah adalah ketika ia sedang sujud.

Akhlak Nabi


“ Kehadiran Muhammad SAW sebagai pembawa dan penyampai risalah terakhir ketauhidan menjadi mukzijat wajah dunia ( terutama bangsa Arab saat itu ) dari carut marut dan penuh kejahiliyahan menjadi bangsa yang terang benderang, beradab dan penuh dengan rasa kemanusiaan dan kecintaan antara sesama. Tak heran bila dalam banyak survei tentang tokoh – tokoh yang berpengaruh dalam merubah dunia, sosok Muhammad SAW. Selalu menempati urutan teratas. Berbagai kajian ilmiah, termasuk yang dilakukan kalangan Barat, tak membantah peran tersebut,“ demikian tulis Dr. Muhammad Majdi Marjan dalam bukunya ‘ Muhammad Sang Nabi Tercinta .”



“ Michael Hart mencantumkan nama Rasulullah SAW dalam urutan pertama 100 tokoh yang paling berpengaruh di dunia, lantaran kagum dengan akhlak beliau. Rasulullah SAW tidak saja berhasil mendidik diri, keluarga dan umatnya tetapi beliau juga mampu melestarikan kekuatan teladan itu dalam setiap nadi generasi para pengikutnya. Sebelum menasehati orang lain, jauh-jauh hari beliau selalu menghiasi dirinya dengan akhlak mulia ‘ibda binafsika,‘ “ kilah Yusuf Burhanuddin pula dalam artikelnya ‘Mencintai Rasul.’

Akhlak Nabi SAW merupakan acuan akhlak yang tidak ada bandingannya. Bukan hanya dipuji oleh manusia, tetapi juga oleh Allah SWT. Hal ini dapat dilihat dalam firman-Nya : “ Dan sesunguhnya kamu ( Muhammad ) benar-benar berbudi pekerti yang agung “. ( QS ( 68 ) : 4 ). Ketika Aisyah RA ditanya tentang akhlak Nabi Muhammad SAW, ia menjawab : “ Akhlaknya adalah Al Quran “. ( HR,.Ahmad dan Muslim ). Tingkah laku Nabi SAW tercermin dalam kandungan Al Quran sepenuhnya.

Rasulullah SAW menegaskan tentang misinya : “Sesungguhnya aku diutus hanyalah untuk menyempurnakan akhlak manusia.“ Sehingga Syauqi Beik dalm kata-kata hikmahnya menyatakan : “ Sesunguhnya umat dan bangsa itu sangat tergantung pada akhlaknya. Jika baik, maka akan kuat bangsa itu. Jika rusak, maka akan hancurlah bangsa itu.“

“Ditengah –tengah berbagai problematika berat yang kini dihadapi oleh bangsa dan masyarakat, kita pun kini dihadapkan pada kenyataan semakin marak dan merajalelanya perjudian, perzinahan, minuman keras, penggunaan narkotik, dan obat-obatan terlarang lainnya. Bahkan kini Indonesia telah menjadi tujuan bisnis bagi peredaran global narkotika dan bukan lagi sekedar tempat transit,“ ujar KH. Didin Kafidhuddin MSC dalam tulisannya ‘Menyelamatkan Akhlak.‘

Diantara akhlak mulia Rasul SAW ialah pemalu. Beliau bersabda ; “Hendaklah kamu merasa malu kepada Allah SWT dengan malu yang sebenarnya. “Para sahabat menjawab : “ Ya Nabiyullah, alhamdulillah kami sudah merasa malu.“ Kata Nabi SAW : “ Tidak segampang itu. Yang dimaksud dengan malu kepada Allah SWT dengan sebenarnya malu adalah kemampuan kalian memelihara kepala beserta segala isinya, memelihara perut dan apa yang terkandung di dalamnya, banyak-banyak mengingat mati dan cobaan ( Allah SWT ). Siapa yang menginginkan akhirat hendaklah ia meninggalkan perhiasan dunia. Siapa yang telah mengamalkan demikian, maka demikianlah malu yang sebenarnya kepada Allah SWT.“ ( HR.Turmuzi dan Abdullah bin Mas’ud ).

Dalam hadis lain Nabi SAW menegaskan bahwa memelihara rasa malu kepada Allah SWT akan mendatangkan kebaikan, baik bagi orang yang memeliharanya maupun bagi orang lain. Menurut beliau : “Malu tidak akan datang kecuali dengan kebaikan“ (HR.Muslim dari Imran bin Husein ). Dengan kata lain, rasa malu akan mendidik seorang Muslim untuk menjaga perilaku, sikap maupun ucapan : “Bagi setiap agama ada akhlak. Akhlak agama Islam adalah malu,“ tegas Rasul SAW seperti diriwayatkan Imam Malik dari Zaid ibn Thalhah. Artinya rasa malu merupakan bagian yang tidak boleh terpisahkan dari diri setiap muslim.

“Begitu hilang rasa malunya, maka hilang pula kepribadiannya sebagai seorang Muslim. Ia akan terbiasa berbuat dosa, baik terang-terangan maupun tersembunyi. Makanya sangat wajar jika Rasulullah SAW. murka terhadap orang yang tak punya rasa malu, “ tutur Busman Edyar dalam tulisannya ‘Manfaat Malu‘.

“ khlak mulia Muhammadlah dan bukannya pedang, yang menyebabkan umat Muslim berjaya dan mampu menyingkirkan segala penghalang. Ketika menamatkan biografi Muhammad, saya sedih karena tak ada lagi yang bisa saya baca tentang kehidupan agung itu,“ ujar Mahatma Gandhi pemimpin spiritual umat Hidnu di India.

Dr. Aidh Abdullah Al Qarni dalam bukunya ‘Al Quran Berjalan‘ setebal 399 menyimpulkan : “Kesuksesan luar biasa besar yang ditorehkan Rasulullah SAW tidak terlepas dari kisah sukses beliau dalam memerankan diri sebagai sosok manusia yang berakhlak mulia. Akhlak inilah yang mengawali tugas-tugas mulia yang dibebankan Tuhan kepadanya.“

Dalam diri Nabi SAW terkumpul sifat-sifat utama yaitu rendah hati, lemah lembut, jujur, tidak suka mencari-cari cacat orang lain, sabar, tidak angkuh, santun dan tidak mudah mabuk pujian. Nabi SAW selalu berusaha melupakan hal-hal yang tidak berkenan di hatinya dan tidak pernah berputus asa dalam berusaha. Oleh sebab itu Nabi SAW adalah tipe ideal bagi seluruh kaum muslimin, termasuk bagi para sufi. Hal ini sesuai dengan firman Alah SWT dalam surah Al Ahzab ayat 21: “Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu yaitu bagi orang yang mengharap ( rahmat ) Allah dan kedatangan hari kiamat dan dia banyak menyebut Alah.“ Wallahualam. **


Five-Star Ratings Control

 

Levi Yamani Copyright © 2011 -- Template created by O Pregador -- Powered by Blogger