Kamis, 31 Desember 2009

Kontradiksi Hukum Zina dalam Al-Kitab


Zina menurut Kamus Bahasa Indonesia adalah Persetubuhan yang dilakukan oleh bukan suami istri, menurut Kamus Islam zina artinya hubungan kelamin antara laki-laki dan perempuan di luar perkawinan; tindakan pelacuran atau melacur, dan menurut Ensiklopedia Alkitab Masa Kini zina artinya hubungan seksual yang tidak diakui oleh masyarakat.

Zina merupakan perbuatan amoral, munkar dan berakibat sangat buruk bagi pelaku dan masyarakat, sehingga Allah mengingatkan agar hambanya terhindar dari perzinahan :

Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk. QS. 17:32

Allah juga memberikan jalan untuk menghindari perzinahan yaitu dengan berpuasa, menjaga pandangan dan memakai Jilbab bagi perempuan, dan Allah juga memberikan ancaman yang luar biasa bagi pelaku zina agar hambanya takut untuk melakukan zina :

Perempuan yang berzina dan laki-laki yang berzina, maka deralah tiap-tiap seorang dari keduanya seratus kali dera. QS. 24:2

Maka ketika hukum Islam dijalankan, hasilnya sangat fantastis, perbuatan zina dan amoral betul-betul sangat minim dan masyarakatnya menjadi masyarakat yang baik. Amatilah dengan teliti dan obyektif sejak pemerintahan Rasulullah SAW hingga saat ini, ketika diterapkan hukum Islam secara utuh, maka terciptalah masyarakat yang baik.

Tetapi bila kita menengok hukum zina dalam Alkitab, yang tampak adalah adanya kontradiksi antara keras hukumannya dan tidak dihukum.


Dalil 1 : Yesus Melarang Berzina

Yesus bersabda Jangan berzina, yang di-kutip dari sepuluh (10) perintah Tuhan dalam kitab Taurat tepatnya Keluaran 20:14, kemudian Yesus juga memberikan peringatan agar umatnya tidak berbuat zina :

Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya. Maka jika matamu yang kanan menyesatkan engkau, cungkillah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa, dari pada tubuhmu de-ngan utuh dicampakkan ke dalam neraka. Matius 5:28-29

Peringatan Yesus tersebut memberikan arti kuat bahwa betapa sangat dilarangnya perbuatan zina, seseorang yang memandang perempuan dan tertarik maka oleh Yesus dikatakan sudah berbuat zina di dalam hatinya, dan menurut beberapa tafsir Alkitab, berkeinginan untuk berbuat zina sudah sama sifatnya dengan berzina.

Masih menurut sabda Yesus, bahwa mencungkil mata dan membuangnya adalah jauh lebih baik daripada mata kita menyebabkan kita memandang perempuan yang kemudian berkeinginan untuk berbuat zina, karena mata adalah salah satu pintu masuk bagi pikiran jahat. Mencungkil mata adalah simbolik agar kita mencegah untuk memandang perempuan yang bisa mencampakkan seluruh tubuh kita ke neraka.

Saya kira peringatan Yesus tersebut senada dengan peringatan dalam Al-Qur?an agar kita tidak berbuat zina, namun Al-Qur?an lebih realistis agar manusia tidak terjerumus ke dalam perbuatan zina, Allah memperingatkan jangan dekati zina dan bagi perempuan diperintahkan menutup auratnya, agar mata laki-laki tidak tersesat memandangnya, harus diakui bahwa banyak sekali kejahatan seksual bermula dari mata, entah melihat wanita berpakaian minim dan seksi ataupun melihat VCD porno.

Dalil 2 : Yesus Membiarkan Pezina

Suatu ketika ahli-ahli taurat dan orang-orang Farisi datang menemui Yesus untuk menyerahkan seorang wanita yang tertangkap basah berbuat zina :

“Rabi, perempuan ini tertangkap basah ketika ia se-dang berbuat zinah. Yohanes 8:4

Mereka terus mendesak Yesus agar menghukum wanita tersebut sesuai hukum Taurat yaitu dilempari batu sampai mati, namun Yesus menolak dan balik berkata kepada mereka :

“Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendak-lah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu.? Yohanes 8:7

mendengar perkataan Yesus tersebut, satu-per-satu mereka mulai meninggalkan Yesus dan wanita pelacur tersebut, karena mereka merasa tidak seorangpun yang tidak berdosa. Maka tinggallah berdua Yesus dan wanita pezina itu, lalu Yesus berkata kepadanya :

“Hai perempuan, di manakah mereka? Tidak adakah seorang yang menghukum engkau?” Jawabnya: “Tidak ada, Tuhan.” Lalu kata Yesus: “Aku pun tidak menghukum engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang.” Yohanes 8:10

Sikap Yesus tidak melaksanakan hukuman sesuai hukum Taurat melahirkan tanda tanya besar, karena Yesus sendiri pernah bersabda :

” Lebih mudah langit dan bumi lenyap dari pada satu titik dari hukum Taurat batal.? Matius 5:17

dan hukum Taurat yang dimaksud adalah :

Ulangan 17:5

Apakah Yesus tidak konsisten dengan ucapannya sendiri ? tidak mungkin, atau karena Yesus merasa dirinya sebagai orang yang berdosa sehingga ia tidak mau menghukum wanita itu ? tidak mungkin juga, karena hal ini berarti menuduh Yesus mempunyai dosa (karena menurut iman KristenYesus adalah manusia suci tanpa dosa), kalau semua itu tidak mungkin, lalu mana yang mungkin ? apakah kisah tersebut palsu ?? mungkin saja, tetapi sementara ini kita menganggap kisah tersebut asli.

Dalil 3 : Yesus Berduaan Dengan Pezina

Suatu ketika Yesus duduk di sebuah pinggiran sumur dari perjalanan yang meletihkan, dan murid-muridnya pergi ke kota untuk membeli makanan. Kira-kira pukul dua belas siang datanglah seorang wanita untuk mengambil air di sumur itu, lalu berkatalah Yesus kepadanya :

“Berilah Aku minum.” Maka kata perempuan Samaria itu kepada-Nya: “Masakan Engkau, seorang Yahudi, minta minum kepadaku, seorang Samaria?” Yohanes 4:7,9

pembicaraanpun berlanjut cukup lama antara Yesus dan wanita tersebut yang tidak disertai murid-muridnya, mereka hanya berdua di sumur yang jauh dari rumah penduduk. Dan ternnyata wanita tersebut adalah seorang pelacur yang mempunyai lima (5) orang suami dan sedang menjalin hubungan dengan seorang laki-laki yang bukan suaminya :

Kata perempuan itu: “Aku tidak mempunyai suami.” Kata Yesus kepadanya: “Tepat katamu, bahwa engkau tidak mempunyai suami, sebab engkau sudah mempunyai lima suami dan yang ada sekarang padamu, bukanlah suamimu. Dalam hal ini engkau berkata bena. Yohanes 4:17-18

Tentu saja wanita tersebut sangat menarik secara seksual, karena wanita tersebut sampai mempunyai lima (5) orang suami di tambah lagi dia mampu menjalin asmara dengan laki-laki lain yang bukan suaminya. Lalu yang menjadi pertanyaan besar adalah, mungkinkah Yesus berdua-duaan dengan wanita pezina ? Dan apakah mungkin Yesus tidak memandang wanita yang sedang bercakap-cakap dengannya ? Tentu ti-dak mungkin, karena Yesus pernah bersabda :

Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya. Maka jika matamu yang kanan menyesatkan engkau, cungkillah dan buanglah itu. Matius 5:28-29

Apakah Yesus lupa akan sabdanya ? tentu tidak mungkin, atau Yesus tidak konsisten dengan sabdanya ? tidak mungkin, atau Yesus tidak mau menjaga pandangannya ? tidak mungkin.

Dalil 4 : Yesus Diciumi Kakinya oleh Pezina

Seorang Farisi mengundang Yesus untuk datang makan di rumahnya. Yesus datang ke rumah orang Farisi itu, lalu duduk makan. Lukas 7:36

Lalu datanglah seorang perempuan pelacur terkenal yang penuh dosa dari kota itu menemui Yesus dengan membawa buli-buli pualam yang berisi minyak wangi, sambil menangis wanita itu bersimpuh dekat Yesus, dan membasahi kaki Yesus dengan air matanya dan menyeka dengan rambutnya, kemudian wanita tersebut menciumi kaki Yesus dan meminyakinya dengan minyak yang dibawanya, lalu Yesus berkata kepada Simon orang yang mengundangnya :

“Engkau lihat perempuan ini? Aku masuk ke rumahmu, namun engkau tidak memberikan Aku air untuk membasuh kakiKu, tetapi dia membasahi kakiKu dengan air mata dan menyekanya dengan rambutnya. Engkau tidak mencium Aku, tetapi sejak Aku masuk ia tiada henti-hentinya mencium kakiKu. Engkau tidak meminyaki kepalaKu dengan minyak, tetapi dia meminyaki kakiKu dengan minyak wangi. Sebab itu Aku berkata kepadamu: Dosanya yang banyak itu telah diampuni, sebab ia telah banyak berbuat kasih. Tetapi orang yang sedikit diampuni, sedikit juga ia berbuat kasih. Lukas 7:44-47

Pertanyaan besar yang muncul, mungkinkah Yesus mau diciumi kakinya oleh seorang pelacur, diseka kakinya dengan rambut pelacur tersebut dan diminyaki rambutnya oleh seorang pelacur, sebagai bukti pertobatan pelacur tersebut dari dosa perzinahan ??

Hal ini jauh lebih membahayakan dari pada hanya sekedar memandang, apakah mungkin Yesus tidak ada ketertarikan pada wanita tersebut ketika diciumi kakinya ? Katakanlah tidak ada, mengapa Yesus memberikan contoh demikian ? Bolehkah muridnya atau umatnya melakukan hal yang sama asal tidak terangsang ? Mungkinkah kisah ini sebagai kisah yang tidak pernah dialami oleh Yesus dengan kata lain kisah tersebut adalah kisah palsu ? menurut hemat saya, kisah tersebut sangat kontradiktif dengan ajaran Yesus yang melarang memandang perempuan apalagi diciumi kakinya.

Bagaimana Al-Kitab Mengatasi Perzinahan ?

Dalil 1, Yesus mengajarkan agar seseorang menghindari perzinahan, bahkan secara simbolik Yesus memerintahkan mencungkil mata dan membuangnya bila matanya mengakibatkan tertarik pada seorang perempuan dan mempunyai keinginan untuk melakukannya, memang banyak kejahatan seksual bermula dari pandangan mata. Islam memberikan solusi yang lebih indah :

Katakanlah kepada laki-laki yang beriman:”Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat”. QS. 24:30

Kemudian Allah memberikan petunjuknya, agar kita mendapatkan kemudahan menghindari pan-dangan yang mengundang hasrat seksual :

Hai Nabi katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mu’min :” Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka”. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. QS. 33:59

Dalil 2, Pada dalil kedua Yesus membiarkan seseorang yang tertangkap basah berbuat Zinah, yang semestinya Yesus harus menghukumnya sesuai hukum Taurat, karena Yesus dan umatnya tunduk di bawah hukum Taurat, tetapi Yesus membiarkannya dengan alasan tidak ada orang yang berhak untuk menghukuminya, karena yang boleh menghukumi seorang pezinah adalah orang yang tidak berdosa. Tentu saja sikap ini memberikan peluang yang sangat lebar bagi pezina untuk berbuat zina, karena tidak ada seorangpun yang dapat menghukumi pezina kecuali orang yang tidak berdosa. Dan memang tidak ada orang yang tidak berdosa.

Dalil 3, Pada dalil ini Yesus memberikan contoh yang sangat tidak baik, yaitu berdua-duaan dengan seorang perempuan pelacur, padahal Yesus sebelumnya bersabda, untuk memandang saja jangan sampai dilakukan dan harus mencungkil matanya, lalu kalau berdua-duaan apakah mungkin untuk tidak memandang ? tidak mungkin bisa, apalagi perempuan tersebut memang seorang pelacur yang sangat digandrungi oleh laki-laki, suaminya lima dan dia mempunyai laki-laki lain yang bukan suaminya. Rasulullah SAW telah bersabda agar manusia terhindar dari zina :

?Maka janganlah seorang laki-laki berduaan dengan seorang wanita yang tidak bersama mahramnya, karena yang ketiganya adalah Syetan? HR. Tirmidzi dan Ahmad

Dalil 4, Yesus kembali memberikan contoh yang tidak baik, yaitu membiarkan seorang pelacur menciumi kakinya dan membiarkan rambutnya diminyaki oleh wanita tersebut. Tentu perbuatan Yesus ini justru lebih mendekatkan kepada perzinaan daripada pandangan mata.
Dari ke-4 dalil tersebut, tidak mungkin ajaran Alkitab dapat mengatasi kehancuran moral karena perzinahan, anjuran baik perlu contoh yang baik dan hukuman untuk mencegahnya.


Rujukan :
1. Tafsir Injil Matius ? Penerbit Kanisius
2. Tafsir Alkitab Perjanjian Baru ? Lembaga Biblika Indonesia – Penerbit Kanisius
3. Tafsiran Alkitab Masa Kini ? Penerbit Yayasan Bina Kasih / OMF
4. Ensiklopedi Alkitab Masa Kini ? Penerbit Yayasan Bina Kasih / OMF


sumber : Buletin al-islah no. 20

1 komentar:

  • 1 Maret 2012 pukul 04.29
    Adjie Salma says:

    kalau dalil 2 menurut ane terkait dengan saksi yang menyaksikan perzinahan bro levi. Yesus as mengatakan hal tersebut untuk mencegah terjadinya fitnah terhadap perempuan itu. Bisa jadi ia bukan pezinah, tapi karena ada orang yang benci atau dengki maka ia di tuduh pezinah.

    Dalam hukum islam bukankah demikian juga, dibutuhkan saksi-saksi dengan jumlah tertentu dan syarat tertentu.

    Dalil ke 4 menurut ane suatu bentuk pelajaran dan sindiran terhadap salah satu hawariyyin santo simon petrus, bahwa seseorang yang penuh dosa bisa dihapuskan dosanya jika ia benar-benar bertaubat. Selain itu, riwayat di atas juga bisa jadi menunjukkan bahwa si wanita itu menunjukkan penyesalan yang mendalam atas dosa-dosanya hingga membasuh kaki Yesus as. Selain itu, pada jaman Yesus as bisa jadi syariat persentuhan antara pria dan wanita yang bukan muhrim belum diberlakukan, sebagaimana syariat "Genosida" pada saat perang yang dihalalkan pada jaman Nabi Musa as tapi kemudian dijadikan tidak berlaku lagi pada jaman Nabi Muhammad Saw.

    Di indonesia pun ada adat-adat membasuh kaki sebagai bentuk penghormatan, pengampunan dan rasa hormat terhadap seseorang, di jawa kadang masih ada yang mempraktikkan hal ini kepada orang tuanya.

    delete

Posting Komentar

Five-Star Ratings Control

 

Levi Yamani Copyright © 2011 -- Template created by O Pregador -- Powered by Blogger